Kamis, 09 Agustus 2012

Bandung SkyBridge (Kereta Gantung Kota Bandung)

Bandung SkyBridge. 









Bandung SkyBridge – Kemacetan saat ini menjadi problem utama di kota-kota besar di Indonesia. Berbagai cara pun dilakukan untuk memecahkan problem itu.
Di Jakarta, misalnya, diberlakukan sistem ”3 in 1”, pengoperasian bus Transjakarta, hingga pelaksanaan contra flow pada jam-jam tertentu. Namun, terobosan baru coba diberlakukan di Bandung.

Untuk mengurangi kemacetan, di Kota Kembang ini akan dioperasikan kereta gantung (cable car). Proyek pembangunan kereta gantung bernama Bandung SkyBridge (BSB) ini kemarin dicanangkan di Stasiun Pasteur BSB Ateja Land Lestari, Jalan Dr Djunjunan 196.

Secara seremonial, pencanangan diresmikan dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada. Proyek ini digarap PT Aditya Dharmaputra Persada.Selain mengurai kemacetan, kereta gantung ini bisa menjadi destinasi wisata baru.

”Kemacetan lalu lintas menjadi krusial karena peningkatan kendaraan tak sejajar dengan ruas jalan. Karena itu, fasilitas kereta gantung ini bisa mengurai kemacetan dan menambah sarana wisata di Kota Bandung,” tutur Dada dalam pidatonya.

Dia mengatakan, kereta gantung BSB akan menjadi salah satu ciri khas dan kebanggaan Kota Bandung. Meski begitu, Dada mengaku rencana peletakan batu pertama yang sedianya dilakukan kemarin belum dapat direalisasikan lantaran pengembang belum menyelesaikan semua perizinan.

Direktur Utama PT Aditya Dharmaputra Persada Sandjaya Susilo berharap izin pembangunan terutama dari para pemangku kebijakan yang direncanakan memakan waktu antara 12-16 bulan itu bisa segera terwujud.

”Pada rute awal, cable car BSB dimulai dari Gedung Penelitian Pengembangan Geologi Laut (PPGL) atau Stasiun Bandara-Stasiun Pasteur-Stasiun PVJ (pusat perbelanjaan Paris Van Java) Sukajadi. Dengan jarak tempuh 1,8 kilometer, dapat mengangkut 2.400 penumpang per jam atau 4.800 penumpang per jam untuk dua arah,” ungkap Sandjaya.

Sandjaya mengklaim, di Asia baru Kota Bandung yang pertama membuat angkutan massal cable car. ”Ada 55 kabin atau gondola dan setiap gondola dapat menampung 10 orang. Interval antargondola sendiri sekitar 15 detik,” ucap Sandjaya.

Penyedia sistem cable car, yakni Doppelmayr Representative Austria Hans Jost mengatakan bahwa teknologi cable car telah terpasang di 80 negara dengan jumlah sekira 1.400 unit. ”Standar keselamatan ditargetkan zero accident,” kata Hans.

Dubes Swiss untuk Indonesia, Heinz Walker, yang datang langsung pun mengakui keberadaan cable car ini sekaligus bisa menjadi objek pariwisata baru. ”Kalau cable car ini sudah beroperasi akan menjadi daya tarik tersendiri di Asia. Cable car ini ramah lingkungan dan tidak bersuara, sangat menyenangkan,” tutur Heinz.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso optimistis pembangunan sarana transportasi massal tersebut bisa mengurangi kemacetan. ”Dengan SkyBridge, itu nanti dapat mengurangi 1.000 kendaraan yang masuk ke Kota Bandung yang pada saat hari libur sekira 5.000 kendaraan,” kata Rakhman.

Tidak hanya itu, Rakhman pun akan menempatkan anggota dan membangun posko pengamanan di sejumlah titik jalur SkyBridge 






sumber : http://travel.okezone.com/read/2012/06/13/407/646572/bandung-skybridge-objek-wisata-baru-kota-kembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar